Hasil PISA Indonesia
Tidak lama ini
pendidikan di Indonesia dikejutkan dengan hasil PISA (Program
for International Student Assessment) tahun 2022 yang diumumkan pada
tanggal 5 Desember 2023. Hasil PISA Negara Indonesia menunjukan nilai matematika (366), membaca (359), dan sains
(383), serta peringkat Indonesia yang berada di urutan ke 68 dari 81 negara
yang mengikuti program PISA tahun 2022. Jika kita evaluasi melihat data dari
Penilaian PISA tahun 2018 terdapat penurunan hasil PISA Indonesia di tahun 2022.
Skor hasil PISA 2018 matematika (379), membaca (371), sains (396). Tingkat
penurunanya tersebut senilai 13 poin untuk matematika, sebesar 12 poin dalam
hal membaca, serta 13 poin pada bidang sains.
Sebelum lebih jauh
penjabaran mengenai PISA, berikut gambaran apa yang dimaksud dengan PISA. Pada
tahun 1997 OECD meluncurkan sebuah
program yang diberi nama PISA. PISA diselenggarakan dengan jangka setiap tahun
sekali yang dimulai awal pada tahun 2022, 2023, 2006, 2009, 2012, 2015, 2018
serta yang terakhir dikarenakan covid 19 yang awalnya 2021 di tunda dan
dilaksanakan pada tahun 2022. Tujuan program ini adalah untuk menilai tngkat
kemahiran peserta didik pada usia 15 tahun pada bbidang sains, matematika serta
membaca dan untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam menerapkan apa yang
sudah peserta didik pelajari di sekolah dalam kehidupan yang sebenarnya
(nyata).
Nilai PISA bukan
satu-satunya indikator untuk mengetahui sebuah kualitas pendidikan nasional di
negara kita, namun sebagai guru bisa kita jadikan sebuah gambaran ada tantangan
yang luar biasa yang harus kita perjuangan yaitu bagaimana meningkatkan kemampuan peserta didik pada
bidang membaca, matematika, serta sains.
Jika melihat tujuan
Indonesia yang tercantum di laman website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(kemendikbud.go.id) mengikuti program PISA yaitu adanya keinginan untuk
memahami prestasi peserta didik di negara Indonesia dengan dibandingkan dari
standar internasional dan negara-negara lain yang menghadapi tantangan yang
serupa. Untuk itu jika negara ini ingin meningkatkan kualitas peserta didik di
bidang membaca, matematika, serta sains perlu
melaksanakan kebijakan secara serentak dan menyeluruh se-Indonesia tanpa ada
ketimpangan.
Upaya
Untuk Meningkatkan Nilai PISA
Pemerintah Indonesia
melalui Kemendikbud Ristek melakukan upaya untuk meningkatkan hasil PISA yaitu
dengan memberikan akses kemudahan internet dengan memberikan bantuan kuota
internet sebesar 1,5 juta untuk guru dan sekitar 25 juta untuk murid. Langkah
lainya adalah menyediakan materi belajar dari di rumah peserta didik pada program TVRI, dan
memastikan mudahnya akses materi baik daring dan hybrid, adanya modul
pembelajaran literasi dan numerasi. Selan hal tersebut Kemendikbud Ristek
dengna laman guru belajat menyediakan pelatihan bagi guru sejumlah 800.00 guru.
Yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan diterbitkanya kurikulum yang bersifat
darurat berupa penyederhanaan kurikulum dengan tujuan agar guru dapat berfokus
pada kegiatan belajar mengajar yang lebih mendalam dengan prioritas untuk
bidang numerasi dan literasi peserta didik.
Hal diatas tentu upaya
dari pemerintah tentunya kita sebagai guru tidak boleh tinggal diam saja,
karena pihak yang bertanggung jawab dalam mewujudkan keberhasil pendidkan
nasional itu semua pihak.
Peran
Kita Guru Yang Bersertifikasi Pendidikan Profesi Guru dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Nasional pada bidang Literasi dan Numerasi
Kita Guru yang sudah
mengikuti dan lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) memiliki peran esensial dan
vital dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, khususnya di bidang
literasi dan numerasi. Kompetensi dan keahlian yang kita peroleh melalui PPG
membekali mereka untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pembelajaran
literasi dan numerasi yang efektif dan bermutu tinggi.
Melalui bekal pedagogik
yang sudah kita dapatkan dalam pembelajaran di PPG, kita harusnya memiliki
pemahaman mendalam tentang konsep literasi dan numerasi, serta strategi pembelajaran
yang efektif untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan literasi dan
numerasi peserta didik. Kita juga perlu mampu merancang pembelajaran literasi
dan numerasi yang berpusat pada peserta didik, dengan mempertimbangkan
kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu. Upaya lainya yaitu dengan
menggunakan berbagai sumber belajar, baik cetak maupun digital, untuk
menciptakan pembelajaran literasi dan numerasi yang variatif dan engaging
Hal yang baik akan bisa
berjalan terus menerus jika di biasakan, untuk itu kebiasaan budaya literasi
dan numerasi harus kita gaungkan di sekolah kita masing-masing. Kita guru
lulusan PPG harus menjadi pionir dalam membangun kebiasaan budaya literasi dan
numerasi di Sekolah. Cara yang paling sederhana yaitu dengan menumbuhkan minat
membaca dan menulis di kalangan peserta didik melalui berbagai kegiatan,
seperti membaca buku cerita bersama, mengadakan lomba menulis, dan menciptakan
pojok baca yang menarik. Kebiasaan yang tak kalah pentinya dalam meningkatkan
literasi bahasa yaitu dengan membiasakan penggunaan bahasa yang baik serta benar, kita harus berkomitmen menjadi contoh
dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam komunikasi sehari-hari, baik
di dalam maupun di luar kelas.
Meningkatkan kesadaran
peserta didik itu memang tidak mudah apalagi tentang pentingnya numerasi dalam
kehidupan sehari-hari, namun hal tersebut bisa kita upayakan melalui melalui
berbagai kegiatan, seperti permainan edukasi, simulasi, dan proyek sains.
Perlunya saling keterkaiatan antara berbagai mata pelajaran dapat kita
integrasikan literasi dan numerasi dalam berbagai mata pelajaran sehingga
peserta didik tidak hanya mempelajari konsep, tetapi juga dapat menerapkannya
dalam konteks yang lebih luas.
Disekolah kita pastinya
tidak sendirian ada bapak ibu guru lainya, kita sebagai guru lulusan PPG dapat
berbagi praktik terbaik dalam pembelajaran literasi dan numerasi dengan kolega
melalui berbagai platform, seperti seminar, workshop, dan publikasi ilmiah.
Selain itu komunikasi itu penting selain dengan bapak ibu guru lain, kita perlu
menjalin komunikasi dan kolaborasi yang efektif dengan orang tua untuk
mendukung pembelajaran literasi dan numerasi di rumah. Terdapat fasilitas
disekolah yang dapat kita manfatkan untuk meningkatkan literasi peserta didik
salah satunya terdapat pustakawan sekolah, kita dapat bekerja sama dengan
pustakawan sekolah untuk meningkatkan akses dan minat peserta didik terhadap
buku dan bahan bacaan lainnya.
Didalam perkuliahan PPG
tentunya kita sudah di bekali mengenai bagaimana kita melakukan penelitian dan
pengembangan pembelajaran atau biasanya kita mengenal dengan PTK (Penelitian
Tindakan Kelas). Ketika disekolah karena kita sudah mendapatkan bekal, kita
bisa melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengkaji efektivitas strategi
pembelajaran literasi dan numerasi yang mereka terapkan dan terus meningkatkan
kualitas pembelajaran. Bukan hanya tentang strategi saja namun hal lainya yang
perlu kita perhatikan yaitu pada bahan ajar yang nantinya kita gunakan, kita dapat
mengembangkan bahan ajar yang inovatif dan menarik untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran literasi dan numerasi. Ketika kita sudah melakukan
penelitian dengan baik tentunya terdapat hal yang dapat kita simpulkan, hal
tersebut dapat digunakan untuk memberikan masukan dan saran bagi pengembangan
kebijakan pendidikan yang lebih berfokus pada peningkatan literasi dan
numerasi.
Penjabaran diatas
merupakan bentuk ikhtiar kita sebagai seorang guru, berhasil tidaknya tentunya
perlu didukung keterlibatan dari berbagai pihak, memang tidak mudah namun jika
kita tidak bergerak untuk berusaha memujudkanya mulai sekarang, lalu kapan akan
terwujudnya tingginya kemampuan peserta didik di Indonesia dalam bidang
numerasi dan literasi.
.jpg)